Jogja Office
Jl. Bendo No.17, Wedomartani, Ngemplak, Sleman - D.I. Yogyakarta

Bogor Office
Jl. Pasir Mulya 3 No.L.12, RT.02/RW.07, Pasirmulya, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat

Jam Kerja
Senin - Sabtu: 8AM - 4PM
Minggu & Hari Libur Nasional (Libur)

Berapa Gaji Arsitek di Indonesia? Ini Rinciannya Berdasarkan Kota dan Pengalaman!

Pernah bertanya-tanya berapa gaji arsitek di Indonesia? Profesi arsitek dikenal sebagai pekerjaan bergengsi dengan tanggung jawab besar dalam perencanaan dan desain bangunan. Namun, gaji seorang arsitek dapat bervariasi tergantung pada pengalaman, lokasi kerja, serta skala proyek yang dikerjakan. Artikel ini akan membahas secara rinci gaji arsitek di berbagai kota di Indonesia serta faktor-faktor yang memengaruhinya.

Berapa gaji arsitek
Sumber gambar : TEQTUM

Baca juga : 7 Kerugian Fatal Jika Membangun Rumah Tanpa Jasa Kontraktor Profesional

Kisaran Gaji Arsitek di Indonesia

Gaji seorang arsitek dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari tingkat pendidikan, sertifikasi, hingga lokasi kerja. Berikut adalah kisaran gaji arsitek di beberapa kota besar di Indonesia:

KotaGaji PemulaGaji MenengahGaji Senior
JakartaRp 5 – 8 jutaRp 10 – 15 jutaRp 20 – 30 juta
SurabayaRp 4 – 7 jutaRp 8 – 12 jutaRp 15 – 25 juta
YogyakartaRp 3,5 – 6 jutaRp 7 – 10 jutaRp 12 – 20 juta
BandungRp 4 – 7 jutaRp 8 – 12 jutaRp 15 – 25 juta
BaliRp 4 – 8 jutaRp 9 – 13 jutaRp 18 – 30 juta

Catatan: Gaji dapat berbeda tergantung perusahaan, skala proyek, dan jenis pekerjaan (freelance atau full-time).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji Arsitek

Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi seberapa besar penghasilan seorang arsitek, yaitu:

  1. Pengalaman Kerja
    • Arsitek Pemula (0-2 tahun): Gaji umumnya berkisar Rp 4 – 8 juta per bulan.
    • Arsitek Menengah (3-5 tahun): Gaji naik menjadi Rp 10 – 15 juta per bulan, terutama jika sudah memiliki proyek besar.
    • Arsitek Senior (lebih dari 5 tahun): Seorang arsitek senior atau kepala proyek bisa menghasilkan Rp 20 – 30 juta per bulan.
  2. Lokasi Kerja
    • Di kota besar seperti Jakarta dan Bali, gaji arsitek lebih tinggi dibandingkan kota kecil atau daerah terpencil. Ini karena biaya hidup dan skala proyek yang lebih besar di kota-kota tersebut.
  3. Sertifikasi dan Keahlian
    • Arsitek dengan sertifikasi seperti SKA (Sertifikat Keahlian Arsitek) cenderung memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan arsitek tanpa sertifikasi.
  4. Jenis Proyek
    • Proyek-proyek besar, seperti hotel, apartemen, atau bangunan komersial, biasanya memberikan bayaran lebih tinggi dibandingkan proyek perumahan kecil.
  5. Jenis Pekerjaan
    • Arsitek yang bekerja di perusahaan konstruksi besar memiliki penghasilan tetap, sementara arsitek freelance mungkin mendapat penghasilan lebih besar dari proyek besar, tetapi tidak tetap.

Berapa Gaji Arsitek Berdasarkan Jenis Pekerjaan?

Jenis ArsitekDeskripsiKisaran Gaji
Arsitek FreelanceArsitek lepas tanpa terikat kontrakRp 8 – 50 juta per proyek
Arsitek Full-timeArsitek yang bekerja di perusahaanRp 4 – 30 juta per bulan
Arsitek di BUMNArsitek di perusahaan milik pemerintahRp 6 – 20 juta per bulan
Arsitek InteriorFokus pada desain interior bangunanRp 5 – 25 juta per bulan

Berapa Gaji Arsitek di Perusahaan Swasta vs. BUMN?

FaktorPerusahaan SwastaPerusahaan BUMN
Keamanan KerjaKontrak terbatasLebih stabil
GajiLebih tinggi (tergantung proyek)Lebih stabil dan pasti
BonusTergantung proyekAda THR dan bonus rutin
FleksibilitasLebih fleksibelLebih terstruktur

BUMN memberikan keamanan kerja yang lebih baik, tetapi perusahaan swasta cenderung menawarkan gaji lebih tinggi, terutama untuk proyek-proyek besar.

Bagaimana Meningkatkan Gaji Sebagai Arsitek?

Jika Anda seorang arsitek atau bercita-cita menjadi arsitek, berikut beberapa cara untuk meningkatkan penghasilan Anda:

  • Tingkatkan Skill dan Sertifikasi: Dapatkan sertifikasi SKA (Sertifikat Keahlian Arsitek) untuk meningkatkan nilai tawar Anda.
  • Perbanyak Portofolio Proyek: Semakin banyak proyek yang Anda kerjakan, semakin besar peluang Anda mendapatkan klien besar.
  • Belajar Teknologi Baru: Kuasai software desain terbaru seperti AutoCAD, SketchUp, Revit, dan BIM.
  • Gabung Perusahaan Ternama: Bekerja di perusahaan konstruksi besar atau BUMN bisa memberikan kestabilan gaji yang baik.
  • Buka Jasa Freelance: Memiliki proyek freelance di luar jam kerja bisa meningkatkan penghasilan secara signifikan.

Kesimpulan

Gaji arsitek di Indonesia bervariasi tergantung lokasi, pengalaman, dan jenis pekerjaan. Di Jakarta, gaji arsitek pemula mulai dari Rp 5 juta per bulan, sedangkan di Yogyakarta bisa mulai dari Rp 3,5 juta per bulan. Untuk arsitek senior, gaji bisa mencapai Rp 30 juta per bulan, terutama jika memiliki sertifikasi keahlian dan bekerja di perusahaan besar.

Untuk meningkatkan gaji, arsitek dapat mengambil proyek freelance, meningkatkan keterampilan software, dan mengajukan sertifikasi SKA. Jadi, apakah Anda tertarik mengejar karir sebagai arsitek?

Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan kami serta inspirasi untuk proyek pembangunan / renovasi Anda, kunjungi website kami di www.muliaarsitek.com. Di sana, Anda akan menemukan portofolio proyek yang telah kami kerjakan atau hubungi kami wa.me/628112648986 untuk konsultasi tentang bagaimana kami dapat membantu Anda mewujudkan rumah impian Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya:

Open chat
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Admin Mulia Arsitek!
Saya Ingin konsultasi terkait Desain / Renovasi / Bangun baru Terima kasih