Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara membuat acian dinding yang rapi, mari kita bahas dulu tentang apa itu plesteran dan acian. Karena masyarakat awam terkadang belum mengerti atau terbalik membedakan istilah keduanya.
Nah, yang dimaksud dengan plesteran adalah campuran bahan yang digunakan untuk memberi lapisan pada dinding baik itu dari batu bata, batu atau pun bata ringan. Jadi jika dinding yang terbuat dari bahan-bahan tersebut diberi plesteran maka bahan-bahan tersebut tidak akan terlihat. Sedangkan yang dimaksud dengan acian adalah bahan yang digunakan untuk memberi lapisan pada plesteran agar lebih halus. Pelapisan dinding dengan plesteran ataupun acian dilakukan sesuai kebutuhan dan desain rumah yang diinginkan. Jadi ada plesteran yang diberi acian dan ada pula plesteran tanpa acian. Atau bahkan dinding terkadang dibiarkan polos unfinish tanpa plesteran dan acian.
Lebih lanjut, campuran bahan untuk plesteran itu adalah semen, pasir dan air sedangkan campuran untuk acian adalah semen dan air. Pada masa sekarang dikenal juga campuran plesteran instan yang berupa bubuk yang dicampur dengan air, sehingga pengguna tidak usah mencampur antara pasir dengan semen. Selain itu, untuk keperluan tertentu seperti anti air maka pada campuran untuk plesteran dan acian kadang ditambahkan pula bahan kimia.
Saat memplester dinding, ketebalan plester harus 1,5–3 cm. Tentunya plesteran yang baik dapat menghasilkan coating yang baik dan menghemat acian.
Acian adalah proses finishing setelah plesteran. Acian adalah cara yang sangat efektif untuk menutup pori-pori plester dan menghaluskan permukaan sehingga plester terlihat rapi dan siap untuk dicat. Dengan melakukan pengacian dinding rumah, artinya Anda telah melindungi rumah agar tidak mudah mengalami kebocoran akibat hujan.
Topik Artikel
Membuat Acian Dinding Jadi Rapi
Lalu bagaimana sih cara bikin acian dinding agar rapi? Ada hal-hal dalam tahapan yang harus Anda perhatikan.
1. Jika dinding Anda sudah diplester dan selesai, Anda harus menunggu dan mendiamkannya selama beberapa hari hingga dinding benar-benar kering.
2. Pastikan permukaan tembok tidak ada lubang besar, jika ada, tutup dulu menggunakan pasta semen.
3. Setelah semuanya benar-benar kering, basahi plesteran yang sudah kering dengan air agar plester tidak banyak menyerap air dari acian yang diaplikasikan pada dinding.
Apabila plesteran menyerap air yang berlebih, maka acian menjadi tidak menempel sempurna dan akan membuatnya mengalami retak-retak ketika kering. Jika acian terlalu cepat kering, maka hasil acian akan lunak dan permukaan acian akan berdebu.
Untuk mengetahui kondisi kesiapan plesteran, Anda bisa melihat parameter berikut.
Apabila waktu yang dibutuhkan dari selesai penghamparan acian sampai acian dapat dipoles sekitar 20-30 menit, maka kelembaban plesteran cukup. Tetapi apabila kurang dari 20 menit, berarti plesteran terlalu kering. Dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembab.
4. Tebal acian idealnya adalah 1–3 mm, jika kurang dari 1 mm maka acian akan mengering terlalu cepat. Apabila lapisan pertama kurang dari 1 mm, maka Anda perlu melapisi lagi hingga ketebalannya mencapai minimal 1 mm, sebelum acian tersebut kering.
Apabila tebal acian lebih dari 3 mm, maka cara pengerjaanya dengan melakukan pengacian dua lapis. Biarkan lapisan pertama kering selama beberapa hari, baru dilakukan lapisan berikutnya.
Acian kedap air sangat tepat digunakan bila Anda mengalami kondisi dinding lembab karena naiknya air tanah ke tembok sehingga menjadikan tembok selalu terlihat lembab, bagian tembok yang rawan terkena air rembesan dari instalasi AC, dan tembok yang berhimpitan dengan tetangga sehingga hanya memungkinkan pekerjaan dinding dari sisi dalam.
Konsultasi Arsitektur Rumah di Mulia Arsitek
Konsultasikan kebutuhan dan keinginan Anda tentang desain bangunan dengan tim kami di Mulia Arsitek untuk mendapatkan desain interior dan eksterior terbaik. Hubungi Admin di WA kami, wa.me/628112648986