Jogja Office
Jl. Bendo No.17, Wedomartani, Ngemplak, Sleman - D.I. Yogyakarta

Bogor Office
Jl. Pasir Mulya 3 No.L.12, RT.02/RW.07, Pasirmulya, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat

Jam Kerja
Senin - Sabtu: 8AM - 4PM
Minggu & Hari Libur Nasional (Libur)

6 Ciri Arsistektur Islam di Indonesia

Arsistektur Islam di Indonesia. Arsitektur Islam merupakan gaya arsitektur yang berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Asia Barat Daya. Gaya arsitektur ini terkenal dengan penggunaan elemen-elemen dekoratif seperti geometris, kaligrafi, dan motif-motif khas Islam. Tentu karena, penduduk di dua kawasan tersebut mayoritas beragama Islam

Di Indonesia, arsitektur Islam merupakan salah satu bagian dari warisan budaya yang merupakan hasil dari pengaruh Islam yang masuk ke Indonesia pada abad ke-13. Arsitektur Islam di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Beberapa contoh bangunan yang menggunakan gaya arsitektur Islam di Indonesia adalah Masjid Agung Demak, Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Gedhe Kauman, Masjid Menara Kudus, dan lain-lain. Bangunan-bangunan tersebut memiliki karakteristik unik yang menunjukkan ciri-ciri arsitektur Islam, seperti penggunaan bentuk-bentuk geometris, kaligrafi, dan motif-motif khas Islam.

Arsistektur Islam Sebagai Warisan Budaya

Selain masjid, terdapat juga beberapa bangunan lain yang menggunakan gaya arsitektur Islam di Indonesia. Antara lian makam-makam kerajaan, pendopo, dan lain-lain. Arsitektur Islam di Indonesia merupakan salah satu bagian dari warisan budaya yang perlu pelestarian. Bangunan-bangunan yang menggunakan gaya arsitektur Islam di Indonesia merupakan bagian dari sejarah dan kebudayaan Indonesia itu sendiri. Bangunan-bangunannya merupakan bagian dari warisan budaya yang mencerminkan pengaruh Islam di Indonesia sejak abad ke-13.

Untuk memastikan bahwa warisan budaya ini dapat tetap lestari, perlu adanya upaya-upaya konservasi dan pemeliharaan terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan gaya arsitektur Islam di Indonesia. Upaya-upaya tersebut dapat berupa renovasi, penambahan sistem keamanan, dan lain-lain yang bertujuan untuk menjaga kondisi bangunan agar tetap terawat dengan baik.

Ciri Arsitektur Islam Indonesia

Arsitektur Islam di Indonesia umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Penggunaan simbol-simbol Islam. Arsitektur Islam di Indonesia seringkali menampilkan simbol-simbol Islam seperti crescent moon (bulan sabit), star (bintang), dan kaligrafi Arab.
  2. Menggunakan warna-warna khas: Arsitektur Islam di Indonesia umumnya menggunakan warna-warna khas seperti hijau, putih, dan gold/emas.
  3. Merapkan motif-motif geometris: Arsitektur Islam di Indonesia seringkali menggunakan motif-motif geometris seperti pola persegi, persegi panjang, dan lingkaran.
  4. Memakai ornamentasi: Arsitektur Islam di Indonesia seringkali menggunakan ornamentasi seperti ukiran, relief, dan patung.
  5. Penggunaan material-material tradisional: Arsitektur Islam di Indonesia umumnya menggunakan material-material tradisional seperti batu bata, kayu, dan terakota.
  6. Terdapat bentuk-bentuk arsitektur khas. Arsitektur Islam di Indonesia umumnya menggunakan bentuk-bentuk arsitektur khas seperti menara (menara jam atau menara minaret), arsitektur masjid, dan arsitektur rumah adat.

Perlu menjadi catatan bahwa arsitektur Islam di Indonesia tidak hanya terbatas pada masjid saja. Tetapi juga terdapat pada bangunan-bangunan lain seperti rumah adat, kedutaan, dan gedung-gedung pemerintahan.

Perlu Pelesteraian

Makam-makam kerajaan di Jawa yang menggunakan gaya arsitektur Islam antara lain adalah Makam Sunan Bonang di Tuban, Makam Sultan Agung di Tegal, Makam Sunan Kudus di Kudus, dan lain-lain. Bangunan-bangunan tersebut merupakan makam-makam kerajaan yang terkenal di Jawa yang menggunakan gaya arsitektur Islam. Selain makam, ada juga pendopo. Pendopo adalah bangunan yang biasanya untuk tempat pertemuan atau acara-acara tertentu. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan warisan budaya, antara lain :

  1. Pencatatan dan dokumentasi. Melakukan pencatatan dan dokumentasi terhadap warisan budaya yang akan dilestarikan, baik secara tertulis maupun visual, seperti foto dan video.

  2. Pendidikan dan kesadaran. Memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya melestarikan warisan budaya kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak dan generasi muda.
  3. Pengembangan industri kreatif. Memanfaatkan warisan budaya sebagai salah satu sumber daya untuk membangun industri kreatif, seperti fashion, kerajinan, makanan, dan lain-lain.
  4. Perlindungan hukum. Menetapkan peraturan hukum yang mengatur tentang perlindungan terhadap warisan budaya, seperti undang-undang tentang hak cipta dan hak kekayaan intelektual.
  5. Kerjasama dengan pihak terkait. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya.
  6. Pengelolaan yang baik. Menetapkan sistem pengelolaan yang baik terhadap warisan budaya, seperti pengelolaan yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.

Anda ingin mebangun rumah dengan sentuhan arsitektur Islam dan Jawa? Konsultasikan kebutuhan dan keinginan Anda tentang desain rumah yang islami dengan tim kami di Mulia Arsitek, untuk mendapatkan desain interior dan eksterior yang Islami. Hubungi Admin kami di WA kami yah, wa.me/628112648986

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya:

Open chat
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Admin Mulia Arsitek!
Saya Ingin konsultasi terkait Desain / Renovasi / Bangun baru Terima kasih