Model Pagar Rumah Islami. Desain rumah di Indonesia biasanya memakai pagar sebagai pembatas rumah dengan rumah lainnya dan lingkungan sekitar. Desain rumah ini berbeda dengan desain rumah di beberapa negara yang tidak memiliki pagar atau hanya memasang pagar yang tidak begitu memisahkan lingkungan di sekitarnya.
Karena sangat signifikan bagi model rumah di Indonesia, pagar rumah memiliki keberagaman desain yang unik-unik. Sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, tentu saja pengaruh desain-desain Islam amat populer diterapkan pada bangunan-bangunan kepunyaan warga Indonesia, tidak terkecuali pagar bangunan mereka.
Pagar rumah dengan desain Islami memiliki karakteristik khusus yang mencerminkan nilai estetika dan budaya dalam Islam yang masuk ke Nusantara. Karena pengaruh budaya Islam yang masuk ke Indonesia tidak hanya tunggal dari satu wilayah saja, elemen arsitektur dan seni tradisional yang mempengaruhi desain pagar di Indonesia berasal dari berbagai wilayah, seperti Arab, Persia, Moor, dan Turki. Terlepas berasal dari berbagai wilayah dunia Muslim yang beragam di berbagai belahan dunia, model pagar rumah Islami memiliki ciri khas-khas tersendiri. Apa saja ciri khas itu?
Motif yang Geometris
Arsitektur Islam memiliki ciri khas desain yang geometris. Ciri khas ini bisa diamati di bangunan-bangunan kuno peradaban Islam, seperti masjid maupun istana, yang ada di Timur Tengah. Pada desain pagar, model geometris ini terlihat dari keberadaan desain poligon (segi banyak) dan bitang yang diterapkan kepadanya. Kombinasi antara kedua bentuk desain itu dapat membentuk desain-desain yang kompleks. Melalui kompleksitas desain tersebut, terciptalah pola simetris yang estetis dan memanjakan mata.
Selain itu, ciri khas model pagar rumah Islami juga ditandai dengan desain yang simetris dan penuh pengulangan. Motif yang berulang dan simetris ini mencerminkan konsep ketertiban dan harmoni yang merupakan salah satu prinsip atau gaya penting dalam tradisi kesenian Islam. Filosofi dari motif ini berasal dari konsep agama Islam yang memandang bahwa dunia adalah semesta yang teratur dan harmonis, di mana Tuhan menjadi pusat dan pengaturnya.
Keberadaan Motif Arabesque dan Kaligrafi
Dua gaya motif lain yang biasa terdapat dalam model pagar Islami adalah motif gaya arabesque dan kaligrafi tulisan Arab. Motif arabesque adalah salah satu gaya dekoratif yang sering dipakai dalam kesenian dan arsitektur Islam, sehingga desain ini menjadi amat khas diidentikkan dengan peradaban Islam. Motif arabesque punya pola yang kompleks dan berulang-ulang. Desainnya didasarkan pada benda-benda hidup yang didesain secara geometris, seperti daun, bunga, atau tumbuhan lainnya yang punya desain melilit.
Motif arabesque tidak hanya soal estetika saja, tetapi juga soal makna yang mendalam. Pola berulang dan tidak putus dalam motif ini bermakna ketidakbatasan dan kesempurnaan yang menjadi inti dari ajaran Islam tentang konsep Ketuhanan dan keabadian dalam kehidupan setelah kematian. Di sisi lain, motif ini juga mirip dengan filosofi model sebelumnya yang mencermiknak harmoni dan keteraturan yang menjadi salah satu inti ajaran Islam.
Selain motif arabesque, kaligrafi arab juga kerap dipakai untuk melengkapi desain pagar model Arab. Biasanya, kaligrafi Arab yang dipakai di pagar mengambil bentuk ayat-ayat Quran atau tulisan-tulisan yang berisi pesan religius. Keberadaan kaligrafi ini menjadi nilai plus agar pagar memiliki nilai spiritual sekaligus artistik yang memperindah kombinasi desain.
Keberadaan Elemen Tradisional Arsitektur Islam
Arsitektur Islam memiliki keberagaman ciri khas yang membuatnya berbeda dengan arsitektur-arsitektur lainnya. Dua ciri khas yang menandai gaya arsitektur Islam antara lain adalah Arch dan Mashrabiya. Arch pada dasarnya berarti lengkungan. Lengkungan yang umum dibuat pada gaya Arch memiliki bentuk ogival atau semi-biulat. Elemen arch biasa terlihat dalam arsitektur masjid dan istana yang berdiri di peradaban-peradaban Islam, mulai dari dulu sampai sekarang.
Sementara itu, mashrabiya adalah teknik penggunaan kisi-kisi atau panel kayu berukir pada pagar. Inti konsep dari desain mashrabiya adalah untuk mendapatkan privasi pada rumah pemilik pagar, tetapi dengan tetap mengusahakan agar cahaya dan udara bisa tetap masuk, sehingga tercipta lingkungan yang bersikulasi udara baik dan cukup cahaya matahari.
Pilihan Material dan Tekstur Penyusun Pagar
Desain pagar Islami tidak hanya soal estetika dan pilihan motifnya saja, melainkan juga tentang pemilihan bahan yang dipakai untuk menyusun pagar. Material yang dipakai untuk menyusun pagar bergaya Islami adlaah material tradisional. Material itu antara lain terdiri dari batu alam, kayu berukir, maupun logam tempa. Selain karena bisa memberikan sentuhan estetis pada pagar, material-material tersebut juga terkenal bisa membuat pagar tahan lama.
Di sisi lain, material-material tradisional tersebut juga memberikan tekstur yang kaya pada pagar. Material tersebut bisa diberikan ukiran dan detail tekstur bergaya Islam atau campuran lainnya, sehingga memberikan kesan mewah dan keindahan bergaya Islam tradisional. Penggunaan material-material tertentu untuk membuat pagar model Islami ini tidak lepas dari konteks ketersediaan bahan-bahan tersebut di wilayah tumbuhnya arsitektur Islam.
Kombinasi Warna yang Khas
Sebagai agama, Islam memiliki warna tema yang khas yang mewakili ajaran-ajaran yang diberikannya kepada para penganutnya. Warna ini pada akhirnya mempengaruhi pemilihan desain-desain arsitektur yang populer pada masyarakat Muslim. Beberapa warna yang sering sering dipakai antara lain adalah putih, krem, dan beige. Warna-warna tersebut menampilkan citra yang elegan dan bersahaja yang khas terlihat dalam rumah ibadah maupun kerajaan Islam.
Selain warna-warna netral, warna-warna terang seperti biru, hijau, dan emas, dapat digunakan sebagai aksen untuk menambah keindahan visual sekaligus spiritual. Warna hijau misalnya, melambangkan surga atau firdaus dalam Islam, sehingga pilihan warna ini banyak dipakai di berbagai bangunan, seperti masjid dan sekolah-sekolah Islam. Selain hijau, warna putih sering diidentikkan dengan kesucian yang tidak hanya menjadi pilihan warna pada bangunan saja, melainkan juga pada bendera-bendera Islam, gaya berpakaian, dan lain sebagainya.
Penggunaan Simbol-simbol Spiritual
Model Pagar Rumah Islami. Islam memiliki berbagai simbol-simbol spiritual dan religius yang dipasang di bangunan-bangunan mereka. Salah dua simbol paling banyak dipakai dalam arsitektur Islam adalah bintang dan bulan yang kerap menjadi simbol Islam di banyak negara. Penambahan simbol ini memberikan citra identitas Islami yang kuat.
Selain itu, simbol religius juga berfungsi memberikan nuansa spiritual yang memberikan rasa ketenangan dan keintiman dengan Tuhan. Dengan fungsi ini, pagar tidak hanya menjadi sarana pemenuhan kebutuhan estetis saja, melainkan juga memenuhi kebutuhan spiritual bagi si pemilik rumah.
Itulah berbagai ciri khas yang dapat ditemukan dalam desain pagar rumah Islami. Desain pagar-pagar rumah Islami ini mengambil banyak inspirasi dari peradaban Islam yang telah berdiri lama di berbagai belahan dunia. Selain memberikan nuansa estetis, desain Islami pada pagar juga memberikan rasa spiritual pada pemiliknya kepada Agama Islam dan Allah. Untuk kamu yang ingin membuat desain pagar maupun rumah bergaya Islami, Mulia Architect bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang ingin mencari solusi mudah mendesain rumah bergaya Islami. Kamu bisa kunjungi mereka di muliaarsitek.com atau menghubungi Whatsapp: https://bit.ly/csmuliaarsitek.