Ciri khas arsitektur di dalam masjid adalah adanya mihrab. Mihrab adalah ceruk yang menjorok ke tempat imam memimpin sholat. Arah mihrab juga biasanya menunjukkan arah menuju kiblat. Makna mihrab juga adalah sebagai bagian dari masjid agar manusia selalu berada dalam kebenaran dan terhindar dari kesibukan dunia.
Menurut Ensiklopedia Islam, mihrab disebutkan lima kali dalam Al-Qur’an. Empat dalam bentuk tunggal dan satu dalam bentuk jamak. Setiap kata Mihrab disebutkan dalam Al-Qur’an dalam Surah Ali Imran ayat 37 dan 39, Surah Maryam ayat 11, Surah Sad ayat 21 dan Surah Saba ayat 13.
Dalam kajian agama sering digunakan kata mihrab, terutama yang berkaitan dengan masjid. Kata mihrab erat kaitannya dengan tempat ibadah. Selanjutnya, kata mihrab juga telah dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjelaskan bahwa mihrab adalah ruangan kecil di dalam masjid atau langgar tempat imam berdiri saat memimpin shalat berjamaah. Menariknya, kata mihrab berasal dari bahasa Arab yang juga digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Mari belajar tentang makna mihrab ini.
Topik Artikel
Makna Mihrab Secara Bahasa
Kata mihrab berasal dari bahasa Arab. Akar kata dari harb atau al-harb yang berarti perang. Kemudian dari arti ini muncul kata hirbah yang berarti alat perang. Sedangkan kata mihrab dikaitkan dengan masjid, karena masjid merupakan ruang untuk melawan setan dan hawa nafsu. (Samīn Halabī, ‘umdatul hifādz fī tafsīr asyrafil alfādz, hal. 20)
Selanjutnya Ibn Manzūr menjelaskan bahwa kata mihrab berarti fasad rumah, tempat paling mulia, dan memiliki bentuk jamak mahārīb. Menurut pendapat ahli sejarah muslim Ibnul Athīr, bahwa dalam perkembangannya, kata mihrab berarti tempat yang tinggi dan mulia. (Lisanul A’rab)
Berkat penjelasan di atas, secara bahasa, kata mihrab mengalami perubahan makna yang signifikan. Dimulai dari tempat perang fisik, kemudian berlanjut ke tempat perang non fisik, yaitu perang melawan setan dan hawa nafsu.
Arti dari Mihrab
Kita bisa mengartikan kata mihrab dalam konteks kekinian. Ada dua poin utama. Pertama, dalam beribadah, kita harus memilih tempat yang mulia. Jika ibadah itu berupa sholat, maka sholat kita harus di tempat yang bersih dan suci.
Yang kedua, kita harus selalu menjadikan tempat ibadah sebagai medan perang melawan setan dan hawa nafsu. Artinya, beribadah dengan khusyuk dan ikhlas. Selanjutnya, perang semacam ini dalam hadis disebut jihad melawan nafsu (jihad an-Nafs). Jadi mari kita jadikan hidup kita sebagai mihrab. Tahu bagaimana hidup dengan kehormatan dan kebajikan, terus berjuang melawan kejahatan, tirani dan keserakahan. Dengan demikian, kita menjadi orang yang beruntung dari perang di dunia menuju rumah di surga.
Saat ini, mihrab sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari bangunan masjid. Meski tidak selalu berupa atap yang melengkung. Di tempat sholat kecil, seperti mushola pun umumnya ada mihrab.
Inspirasi Desain Mihrab Modern
Konsultasi Arsitektur Rumah di Mulia Arsitek
Konsultasikan kebutuhan dan keinginan Anda tentang desain bangunan dengan tim kami di Mulia Arsitek untuk mendapatkan desain interior dan eksterior terbaik. Hubungi Admin di WA kami, wa.me/628112648986